Rabu, 16 Desember 2015

materi model pembelajaran simulasi



Tugas Makalah
MEDIA PEMBELAJARAN


model pembelajaran simulasi “


                                                                                                              

OLEH:
RISNAWATI JUNE
NIM :14010101107
ANDI DINNAR APRIYANTO
NIM :14010101140
NURAHDIANTI
NIM :14010101110
FIRMAN
NIM :1401010


JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
2015
KATA PENGANTAR



Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu…….
         Dengan Mengucapkan Puji Syukur Kehadiran Allah SWT,Akhirnya kami Bisa Menyelesaiakan Tugas Makalah Ini Dengan Baik Yang Pembahasanya Menyangkut Masalah “model pembelajaran simulasi”. kami Mengucapkan Terima Kasih Kepada Dosen Pembimbing Yang Telah Memberikan Gambaran Umum Dalam Penulisan Makalah Ini.Terimah Kasih Juga kami Sampaikan Kepada Pihak-Pihak Yang Sudah Banyak Membantu Kami Dalam Menyelesaiakan Makalah Ini Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung.Dalam Kesempatan Ini Pula Kami Mengharapkan Kritikan Dan Saran Dari Para Pembaca Demi Kesempurnaan Makalah Ini,Akhir Kata Saya Mengharapkan Makalah Ini Dapat Bermanfaat Bagi kami Pemakalah Maupun Bagi Pembaca.
                                                                                             
                                                                                             

                                                                                 

 Kendari 5 november 2015
                                                 
                                                                                                                         
                                                                                                                             Penulis








BAB I

PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar  memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang.Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh guru.Penggunaan metode mengajar yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa, seperti memiliki kreativitas. Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut. Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar penggunaannya dapat efektif.Model pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang  bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain  (Joyce dan Weil, 1980:1). Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Salah satu contoh simulas adalah Gladi resik, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
B.Rumusan Masalah                                         
1.      pengertian model pembelajaran simulasi dan jenis-jenis model simulasi.
2.      Karakteristik model simulasi,prosedur dan persyaratan mengoptimalkan pembelajaran simulasi.
3.      Kelebihan dan kelemahan model pembelajaran simulasi

C.Tujuan Masalah
1.      Dapat menjelaskan pengertian model pembelajaran simulasi,menyebutkan jenis-jenis model simulasi,karakteristik model simulasi,prosedur,persyaratan mengoptimalkan pembelajaran serta kelebihan dan kekurangan model pembelajaran simulasi.
BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian Model Pembelajaran Simulasi
Simulasi berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Model pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of affaris) atau proses.  Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan keputusan.Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika. Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses simulasi ini dilakukan dengan menggunakan simulator.Metode simulasi merupakan salah satu metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura. Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah Dasar. Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Disamping itu, dalam metode simulasi siswa diajak untuk bermain peran beberapa perilaku yang dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
                                                                             

B.Jenis-Jenis Model Pembelajaran Simulasi
1.      Bermain peran (role playing)
Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok siswa dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk melaksanakan kegiatan yang telah ditentukan / direncanakan sebelumnya. Simulasi ini lebih menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran masa silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa yang aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.
2.      Sosiodrama
Dalam pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok untuk melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah individu sebagai makhluk sosial. Misalnya, hubungan anak dan orangtua, antara siswa dengan teman kelompoknya.
3.      Permainan simulasi (Simulasi games)
Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan peran yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan.


C.Karakteristik Model Pembelajaran Simulasi
Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada pembelajaran IPS, PKn, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Apresiasi.Pembinaan kemampuan bekerjasama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang akan dihasilkan  melalui pembelajarn simulasi. Metode mengajar simulasi lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode yang berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.Disamping itu, metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis konstektual, salah satu contoh bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai sosial maupun permasalahan-permasalahan sosial yang aktual maupun masa lalu untuk masa yang akan datang. Permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan nilai-nilai kehidupan sosial maupun membentuk sikap atau perilaku dapat dilakukan melalui pembelajaran ini.Langsung maupun tidak langsung melalui simulasi kemampuan siswa yang berkaitan dengan bermain peran dapat dikembangkan. Siswa akan menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial, dan motorik dalam bidang-bidang yang dipelajarinya serta mampu belajar melalui situasi tiruan dengan sistem umpan balik dan penyempurnaan yang berkelanjutan.
·         melatih keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan sehari-hari, 
·         memperoleh pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip, 
·         melatih memecahkan masalah,
·         meningkatkan keaktifan belajar, 
·         memberikan motivasi belajar kepada siswa, 
·         melatih siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok,
·         menumbuhkan daya kreatif siswa, dan melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
  • untuk menggali perasaan siswa, 
  • memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh terhadap sikap, nilai dan persepsi, 
  • mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah, dan 
  • mendalami mata pelajaran dengan berbagai cara.

 

D.Prosedur Atau Langkah-Langkah Model Pembelajarann Simulasi
Prosedur metode simulasi yang harus ditempuh dalam pembalajaran adalah sebagai berikut:
1.      Menetapkan topik simulasi yang diarahkan oleg guru
2.      Menetapkan kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
3.      Simulasi diawali dengan petunjuk  dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran yang dimainkan
4.      Prose pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan dengan diskusi.
5.      Kesimpulan dan saran dari kegiatan simulasi


Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah yang perlu ditempuh  dalam melaksanakan simulasi alah:
a.       Menentukan topik serta tujuan yang ingin dicapai
b.      Memberikan gambaran tentang  situasi yang akan disimulasikan
c.       Membentuk kelompok dan menentukan peran masing-masing
d.      Menetapkan lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
e.       Melaksanakan simulasi
f.        Melakukan penilaian



Menurut Joyce dan Weil (1980) dalam Udin (2001:66), model simulasi ini memiliki 4 tahap sebagai berikut:

Tahap I. Orientasi
  • Menyediakan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan diintegrasikan dalam proses simulasi. 
  • Menjelaskan prinsip Simulasi dan permainan. 
  • Memberikan gambaran teknis secara umum tentang proses simulasi.
 Tahap II. Latihan bagi peserta
  • Membuat skenario yang berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk keputusan  yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai. 
  • Menugaskan para pemeran dalam simulasi 
  • Mencoba secara singkat suatu episode
 Tahap III. Proses simulasi
  • Melaksanakan aktivitas permainan dan pengaturan kegiatan tersebut. 
  • Memperoleh umpan balik dan evaluasi dari hasil pengamatan terhadap performan si pemeran. 
  • Menjernihkan hal-hal yang miskonsepsional 
  • Melanjutkan permainan/simulasi

 Tahap IV. Pemantapan dan debriefing
  • Memberikan ringkasan mengenai kejadian dan persepsi yang timbul selama simulasi. 
  • Memberikan ringkasan mengenai kesulitan-kesulitan  dan wawasan para peserta. 
  • Menganalisis proses 
  • Membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata. 
  • Menghubungkan proses simulasi dengan  isi pelajaran. 
  • Menilai dan merancang kembali simulasi.
                           


E.Persyaratan Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi.
Untuk menunjang efektivitas penggunaan metode simulasi perlu dipersiapkan kemampuan guru meupun kondisi siswa yang optimal. Dibawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna mendukung efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran.
Kemampuan guru yang harus diperhatikan untuk menunjang metode simulasi di antaranya:
a.       Mampu membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dam peran yang akan dilakukan dalam simulasi.
b.      Mampu memberikan ilustrasi          
c.       Mampu menguasai pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut.
d.      Mampu mengamati secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
a.       Kondisi, minat, perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi
b.      Pemahaman terhadap pesan yang akan menstimulasikan
c.       Kemampuan dasar berkomunikasi dan berperan

F.Kelebihan Model Pembelajaran Simulasi
a.       Siswa dapat melaksanakan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya.
b.      Aktivitas siswa cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran.
c.       Dapat mebiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial , hal ini dapat dikatakan sebagai implementasi  pembelajaran yang berbasis konstekstual
d.      Melalui kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang positif
e.       Dapat membangkitkan imajinasi
f.        Membina hubungan komunikatif dan kerjasama dalam kelompok.
g.  Simulasi dapat dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak, baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja. 
h. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan topik yang disimulasikan. 
i.  Simulasi dapat memupuk keberanian dan percaya diri siswa. Memperkaya pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang problematis. 
j.    Simulasi dapat meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.

      

      G.Kelemahan Model Pembelajaran Simulasi
Namun demikian, dalam metode simulasi masih tetap ada kelemahan atau kendala-kendala yang kemungkinan  perlu diantisipasi diantaranya adalah:
a.       Relatif  memerlukan waktu yang cukup banyak
b.      Sangat bergantung pada aktivitas siswa
c.       Cenderung memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d.      Banyak siswa yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi tidak efektif.
  • Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan. 
  • Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan,  sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.

BAB III

PENUTUP

A.Kesimpulan
Penggunaan metode simulasi esensinya menyejikan bahan pelajaran melalui objek atau kegiatan pembelajaran yang bukan sebenarnya. Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi kemampuan kerja sama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian.

      B.     SARAN
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif , maka guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling sesuai. Proses pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif, hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu memahami berbagai metode mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode  mengajar yang bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.

                                                                                                                          














DAFTAR PUSTAKA

Bruce Joyce & Marsha Weil. 1996. Models of Teaching. Boston, London, Toronto, Sydney, Tokyo, Singapore: Prentice-Hall, Inc


Winataputra, Udin S. 2001. Model-model pembelajaran Inovatif. Universitas Terbuka, Jakarta.

Sanjaya, Wina (2007).Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses  Pendidikan.  Bandung. Kencana