Tugas Makalah
MEDIA
PEMBELAJARAN
“model
pembelajaran simulasi “
OLEH:
RISNAWATI JUNE
NIM :14010101107
ANDI DINNAR APRIYANTO
NIM :14010101140
NURAHDIANTI
NIM :14010101110
FIRMAN
NIM :1401010
JURUSAN TARBIYAH
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA
ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)
SULTAN QAIMUDDIN KENDARI
2015
KATA
PENGANTAR
Assalammualaikum Warrahmatullahi Wabarakatu…….
Dengan Mengucapkan Puji Syukur Kehadiran Allah SWT,Akhirnya kami Bisa
Menyelesaiakan Tugas Makalah Ini Dengan Baik Yang Pembahasanya Menyangkut
Masalah “model pembelajaran simulasi”. kami Mengucapkan Terima Kasih
Kepada Dosen Pembimbing Yang Telah Memberikan Gambaran Umum Dalam Penulisan
Makalah Ini.Terimah Kasih Juga kami Sampaikan Kepada Pihak-Pihak Yang Sudah
Banyak Membantu Kami Dalam Menyelesaiakan Makalah Ini Baik Secara Langsung
Maupun Tidak Langsung.Dalam Kesempatan Ini Pula Kami Mengharapkan Kritikan Dan
Saran Dari Para Pembaca Demi Kesempurnaan Makalah Ini,Akhir Kata Saya
Mengharapkan Makalah Ini Dapat Bermanfaat Bagi kami Pemakalah Maupun Bagi
Pembaca.
Kendari 5 november 2015
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar
Belakang
Metode mengajar merupakan cara yang digunakan guru dalam
memebelajarkan siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif
dalam pembelajaran. Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang
berbeda-beda dalam membentuk pengalaman balajar siswa, tetapi satu dengan yang
lainnya saling menunjang.Dalam kegiatan belajar ini akan dikemukakan tantang
konsep, karakteristik, prosedur, keterbatasan, dan keunggulan metode mengajar
simulasi yang mungkin banyak digunakan oleh guru.Penggunaan metode mengajar
yang didasarkan pada pembentukan kemampuan siswa, seperti memiliki kreativitas.
Setiap metode mengajar memiliki keunggulan dan kekurangan sehingga hal tersebut
dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam memilih metode tersebut.
Kelemahan-kelemahan metode harus diantisipasi dan dikaji oleh guru agar
penggunaannya dapat efektif.Model
pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk
membentuk kurikulum (rencana pembelajaran jangka panjang), merancang
bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran dikelas atau yang lain
(Joyce dan Weil, 1980:1). Model pembelajaran Simulasi dapat digunakan
sebagai metode mengajar dengan asumsi tidak semua proses pembelajaran dapat
dilakukan secara langsung pada objek yang sebenarnya. Salah satu contoh simulas
adalah Gladi resik, yakni memperagakan proses terjadinya suatu upacara tertentu
sebagai latihan untuk upacara sebenarnya supaya tidak gagal dalam waktunya nanti.
B.Rumusan
Masalah
1. pengertian
model pembelajaran simulasi dan jenis-jenis model simulasi.
2. Karakteristik
model simulasi,prosedur dan persyaratan mengoptimalkan pembelajaran simulasi.
3. Kelebihan
dan kelemahan model pembelajaran simulasi
C.Tujuan
Masalah
1. Dapat
menjelaskan pengertian model pembelajaran simulasi,menyebutkan jenis-jenis
model simulasi,karakteristik model simulasi,prosedur,persyaratan mengoptimalkan
pembelajaran serta kelebihan dan kekurangan model pembelajaran simulasi.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Model Pembelajaran Simulasi
Simulasi
berasal dari kata simulate yang artinya berpura-pura atau berbuat
seakan-akan. Sebagai metode mengajar, simulasi dapat diartikan cara penyajian
pengalaman belajar dengan menggunakan situasi tiruan untuk memahami tentang
konsep, prinsip, atau keterampilan tertentu.
Model
pembelajaran simulasi merupakan model pembelajaran yang membuat suatu peniruan
terhadap sesuatu yang nyata, terhadap keadaan sekelilingnya (state of
affaris) atau proses. Model pembelajaran ini dirancang untuk membantu
siswa mengalami bermacam-macam proses dan kenyataan sosial dan untuk menguji
reaksi mereka, serta untuk memperoleh konsep keterampilan pembuatan
keputusan.Model pembelajaran ini diterapkan didalam dunia pendidikan dengan
tujuan mengaktifkan kemampuan yang dianalogikan dengan proses sibernetika.
Pendekatan simulasi dirancang agar mendekati kenyataan dimana gerakan yang
dianggap kompleks sengaja dikontrol, misalnya, dalam proses simulasi ini
dilakukan dengan menggunakan simulator.Metode simulasi merupakan salah satu
metode mengajar yang dapat digunakan dalam pembelajaran kelompok. Proses
pembelajaran yang menggunakan simulasi cenderung objeknya bukan benda atau
kegiatan yang sebenarnya, melainkan kegiatan mengajar yang bersifat pura-pura.
Kegiatan simulasi dapat dilakukan oleh siswa pada kelas tinggi di Sekolah
Dasar. Dalam pembelajaran, siswa akan dibina kemampuannya berkaitan dengan
keterampilan berinteraksi dan berkomunikasi dalam kelompok. Disamping itu,
dalam metode simulasi siswa diajak untuk bermain peran beberapa perilaku yang
dianggap sesuai dengan tujuan pembelajaran.
B.Jenis-Jenis
Model Pembelajaran Simulasi
1.
Bermain peran (role
playing)
Dalam proses pembelajarannya metode ini mengutamakan pola
permainan dalam bentuk dramatisasi. Dramatisasi dilakukan oleh kelompok siswa
dengan mekanisme pelaksanaan yang diarahkan oleh guru untuk melaksanakan
kegiatan yang telah ditentukan / direncanakan sebelumnya. Simulasi ini lebih
menitik beratkan pada tujuan untuk mengingat atau menciptakan kembali gambaran
masa silam yang memungkinkan terjadi pada masa yang akan datang atau peristiwa
yang aktual dan bermakna bagi kehidupan sekarang.
2.
Sosiodrama
Dalam pembelajarannya yang dilakukan oleh kelompok untuk
melakukan aktivitas belajar memecahkan masalah yang berhubungan dengan masalah
individu sebagai makhluk sosial. Misalnya, hubungan anak dan orangtua, antara
siswa dengan teman kelompoknya.
3.
Permainan
simulasi (Simulasi games)
Dalam pembelajarannya siswa bermain peran sesuai dengan
peran yang ditugaskan sebagai balajar membuat suatu keputusan.
C.Karakteristik
Model Pembelajaran Simulasi
Metode mengajar simulasi banyak digunakan pada pembelajaran
IPS, PKn, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Apresiasi.Pembinaan kemampuan
bekerjasama, komunikasi dan interaksi merupakan bagian dari keterampilan yang
akan dihasilkan melalui pembelajarn simulasi. Metode mengajar simulasi
lebih banyak menuntut aktivitas siswa sehingga metode simulasi sebagai metode
yang berlandaskan pada pendekatan CBSA dan keterampilan proses.Disamping itu,
metode ini dapat digunakan dalam pembelajaran berbasis konstektual, salah satu
contoh bahan pembelajaran dapat diangkat dari kehidupan sosial, nilai-nilai
sosial maupun permasalahan-permasalahan sosial yang aktual maupun masa lalu
untuk masa yang akan datang. Permasalahan- permasalahan yang berkaitan dengan
nilai-nilai kehidupan sosial maupun membentuk sikap atau perilaku dapat dilakukan
melalui pembelajaran ini.Langsung maupun tidak langsung melalui simulasi
kemampuan siswa yang berkaitan dengan bermain peran dapat dikembangkan. Siswa
akan menguasai konsep dan keterampilan intelektual, sosial, dan motorik dalam
bidang-bidang yang dipelajarinya serta mampu belajar melalui situasi tiruan
dengan sistem umpan balik dan penyempurnaan yang berkelanjutan.
·
melatih
keterampilan tertentu baik bersifat profesional maupun bagi kehidupan
sehari-hari,
·
memperoleh
pemahaman tentang suatu konsep atau prinsip,
·
melatih
memecahkan masalah,
·
meningkatkan
keaktifan belajar,
·
memberikan
motivasi belajar kepada siswa,
·
melatih
siswa untuk mengadakan kerjasama dalam situasi kelompok,
·
menumbuhkan
daya kreatif siswa, dan melatih siswa untuk mengembangkan sikap toleransi.
- untuk menggali perasaan siswa,
- memperoleh inspirasi dan pemahaman yang berpengaruh terhadap sikap, nilai dan persepsi,
- mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah, dan
- mendalami mata pelajaran dengan berbagai cara.
D.Prosedur Atau Langkah-Langkah
Model Pembelajarann Simulasi
Prosedur metode simulasi yang harus
ditempuh dalam pembalajaran adalah sebagai berikut:
1.
Menetapkan
topik simulasi yang diarahkan oleg guru
2.
Menetapkan
kelompok dan topik-topik yang akan dibahas
3.
Simulasi
diawali dengan petunjuk dari guru tentang prosedur, teknik, dan peran
yang dimainkan
4.
Prose
pengamatan terhadap proses, peran, teknik, dan prosedur dapat dilakukan dengan
diskusi.
5.
Kesimpulan dan
saran dari kegiatan simulasi
Menurut Suwarna, M.Pd Langkah-langkah
yang perlu ditempuh dalam melaksanakan simulasi alah:
a.
Menentukan
topik serta tujuan yang ingin dicapai
b.
Memberikan
gambaran tentang situasi yang akan disimulasikan
c.
Membentuk
kelompok dan menentukan peran masing-masing
d.
Menetapkan
lokasi dan waktu pelaksanaan simulasi
e.
Melaksanakan
simulasi
f.
Melakukan
penilaian
Menurut Joyce dan Weil (1980) dalam Udin (2001:66), model
simulasi ini memiliki 4 tahap sebagai berikut:
Tahap I. Orientasi
- Menyediakan berbagai topik simulasi dan konsep-konsep yang akan diintegrasikan dalam proses simulasi.
- Menjelaskan prinsip Simulasi dan permainan.
- Memberikan gambaran teknis secara umum tentang proses simulasi.
Tahap II. Latihan bagi peserta
- Membuat skenario yang berisi aturan, peranan, langkah, pencatatan, bentuk keputusan yang harus dibuat, dan tujuan yang akan dicapai.
- Menugaskan para pemeran dalam simulasi
- Mencoba secara singkat suatu episode
Tahap III. Proses simulasi
- Melaksanakan aktivitas permainan dan pengaturan kegiatan tersebut.
- Memperoleh umpan balik dan evaluasi dari hasil pengamatan terhadap performan si pemeran.
- Menjernihkan hal-hal yang miskonsepsional
- Melanjutkan permainan/simulasi
Tahap IV. Pemantapan dan debriefing
- Memberikan ringkasan mengenai kejadian dan persepsi yang timbul selama simulasi.
- Memberikan ringkasan mengenai kesulitan-kesulitan dan wawasan para peserta.
- Menganalisis proses
- Membandingkan aktivitas simulasi dengan dunia nyata.
- Menghubungkan proses simulasi dengan isi pelajaran.
- Menilai dan merancang kembali simulasi.
E.Persyaratan
Mengoptimalkan Pembelajaran Simulasi.
Untuk menunjang efektivitas penggunaan
metode simulasi perlu dipersiapkan kemampuan guru meupun kondisi siswa yang
optimal. Dibawah ini dijelaskan tentang kemampuan guru dan kondisi siswa guna
mendukung efektivitas metode simulasi dalam pembelajaran.
Kemampuan guru yang harus diperhatikan
untuk menunjang metode simulasi di antaranya:
a.
Mampu
membimbing siswa dalam mengarahkan teknik, prosedur, dam peran yang akan
dilakukan dalam simulasi.
b.
Mampu
memberikan ilustrasi
c.
Mampu menguasai
pesan yang dimaksud dalam simulasi tersebut.
d.
Mampu mengamati
secara proses simulasi yang dilakukan oleh siswa
Adapun kondisi dan kemampuan siswa yang
harus diperhatikan dalam penerapan metode simulasi adalah:
a.
Kondisi, minat,
perhatian dan motivasi siswa dalam bersimulasi
b.
Pemahaman
terhadap pesan yang akan menstimulasikan
c.
Kemampuan dasar
berkomunikasi dan berperan
F.Kelebihan
Model Pembelajaran Simulasi
a.
Siswa dapat
melaksanakan interaksi sosial dan komunikasi dalam kelompoknya.
b.
Aktivitas siswa
cukup tinggi dalam pembelajaran sehingga terlibat langsung dalam pembelajaran.
c.
Dapat
mebiasakan siswa untuk memahami permasalahan sosial , hal ini dapat dikatakan
sebagai implementasi pembelajaran yang berbasis konstekstual
d.
Melalui
kegiatan kelompok dalam simulasi dapat membina hubungan personal yang positif
e.
Dapat
membangkitkan imajinasi
f.
Membina
hubungan komunikatif dan kerjasama dalam kelompok.
g. Simulasi dapat
dijadikan sebagai bekal bagi siswa dalam menghadapi situasi yang sebenarnya kelak,
baik dalam kehidupan keluarga, masyarakat, maupun menghadapi dunia kerja.
h. Simulasi dapat mengembangkan kreativitas siswa, karena
melalui simulasi siswa diberi kesempatan untuk memainkan peranan sesuai dengan
topik yang disimulasikan.
i. Simulasi dapat
memupuk keberanian dan percaya diri siswa. Memperkaya pengetahuan, sikap,
dan keterampilan yang diperlukan dalam menghadapi berbagai situasi sosial yang
problematis.
j. Simulasi dapat
meningkatkan gairah siswa dalam proses permbelajaran.
G.Kelemahan Model Pembelajaran Simulasi
Namun demikian, dalam metode simulasi masih tetap ada
kelemahan atau kendala-kendala yang kemungkinan perlu diantisipasi
diantaranya adalah:
a.
Relatif memerlukan waktu yang
cukup banyak
b.
Sangat bergantung pada aktivitas
siswa
c.
Cenderung
memerlukan pemanfaatan sumber belajar.
d.
Banyak siswa
yang kurang menyenangi simulasi sehingga simulasi tidak efektif.
- Pengalaman yang diperoleh melalui simulasi tidak selalu tepat dan sesuai dengan kenyataan di lapangan.
- Pengelolaan yang kurang baik, sering simulasi dijadikan sebagai alat hiburan, sehingga tujuan pembelajaran menjadi terabaikan. Faktor psikologis seperti rasa malu dan takut sering memengaruhi siswa dalam melakukan simulasi.
BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Penggunaan metode simulasi esensinya menyejikan bahan
pelajaran melalui objek atau kegiatan pembelajaran yang bukan sebenarnya.
Pengalaman belajar yang diperoleh dari metode ini meliputi kemampuan kerja
sama, komunikatif, dan menginterpretasikan suatu kejadian.
B.
SARAN
Agar kegiatan belajar mengajar berjalan efektif , maka
guru harus mampu memilih metode mengajar yang paling sesuai. Proses
pembelajaran akan efektif jika berlangsung dalam situasi dan kondisi yang kondusif,
hangat, menarik, menyenangkan, dan wajar. Oleh karena itu guru perlu memahami
berbagai metode mengajar dengan berbagai karakteristiknya, sehingga mampu
memilih metode yang tepat dan mampu menggunakan metode mengajar yang
bervariasi sesuai dengan tujuan maupun kompetensi yang diharapkan.
DAFTAR
PUSTAKA
Bruce Joyce & Marsha Weil. 1996. Models of Teaching.
Boston, London, Toronto, Sydney, Tokyo, Singapore: Prentice-Hall, Inc
Winataputra, Udin S. 2001. Model-model pembelajaran
Inovatif. Universitas Terbuka, Jakarta.
Sanjaya, Wina (2007).Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Bandung. Kencana